Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Setiap kaum muslimin tentu sangat akrab dengan tempat yang namanya masjid. Tempat yang amat mulia di hati orang Islam. Di masjidlah adzan dikumandangkan oleh para muadzin di seluruh muka bumi. Dari suara adzan ada seruan untuk memenuhi panggilannya.
Seruan mulia untuk bergegas mengabdikan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Adzan memanggil orang untuk segera melakukan ibadah shalat wajib secara berjamaah. Ada shalat dhuhur, asar, maghrib, isya, dan subuh yang kesemuanya bertempat di dalam masjid. Dalam dua puluh empat jam selama sehari semalam kita wajib melaksanakannya.
Doa masuk masjid amatlah penting untuk kita ketahui. Bagi kaum laki-laki memang shalat wajib sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah di dalam masjid. Untuk wanita bila hendak melakukan shalat wajib berjamaah di masjid juga tidak dilarang. Artinya boleh itu dilakukan. Maka dalam sehari semalam setidaknya lima kali pergi ke masjid. Setiap masjid selalu diarahkan untuk menghadap kiblat.
Cara shalat agar sah yakni harus menghadap ke arah kiblat. Mengarah ke kabah di Masjidil Haram yang berada di kota Makkah pada negara Arab Saudi. Hal ini juga sebagai salah satu ciri khas bangunan masjid. Orang-orang bisa dengan mudah melihat atau memahami arah mata angin tatkala dia menemukan masjid pada daerah tersebut.
Tidak hanya karena menjalankan ibadah shalat wajib saja kita masuk ke masjid. Kegiatan pengajian sering kali dipilihkan masjid sebagai tempatnya. Pengajian menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kaum muslimin. Dari kegiatan itu, kita kaum muslimin dapat mengakses banyak ilmu agama Islam yang sangat bermanfaat dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
Di situ diajarkan bagaimana cara ibadah shalat, taharah, zakat, puasa, haji, umrah, dan lain sebagainya. Tidak sedikit para peserta pengajian yang merasa baru tahu cara shalat yang benar tatkala telah mengikuti pengajian rutin di masjid. Di samping mengenai cara beribadah, diajarkan pula berbagai akhlak mulia dalam pergaulan sehari-hari. Baik itu di dalam lingkungan keluarga hingga masyarakat.
Cara komunikasi antara suami dan istri misalnya. Terkadang orang tidak tahu caranya. Sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman yang akan mengganggu keharmonisan perjalanan rumah tangga. Juga diajarkan bagaimana cara mendidik anak sehingga menjadi generasi shaleh dan shalihah sesuai harapan orang tua.
Tidak hanya shalat dan pengajian saja. Tidak sedikit masjid yang dipakai untuk musyawarah memecahkan berbagai permasalahan. Ketika adanya masalah di lingkungan masyarakat, para tokoh umat pun mengajak untuk berkumpul di dalam masjid dalam rangka mencari solusi. Misalnya ada warga masyarakat fakir miskin yang rumahnya rusak berat.
Bila mana tidak segera diperbaiki maka sangat mungkin bangunan rumah tersebut akan roboh. Orang tersebut amat perlu bantuan. Maka dengan membahasnya dalam forum musyawarah di masjid diharapkan muncul solusi atau jalan penyelesaiannya.
Anak-anak dalam usia TK (Taman Kanak-kanak) serta SD (Sekolah Dasar) yang belum bisa membaca Al-Quran pun biasa menuju ke masjid untuk mengikuti kegiata Taman Pendidikan Al-Quran yang sering disingkat TPA atau TPQ. Mulai diajari untuk mengenal huruf hijaiyah. Dari huruf alif, ba, ta, tsa, jim hingga ya.
Anak-anak sangat senang dan antusias belajar di dalam masjid. Hingga banyak dari anak-anak yang sudah lancar dalam membaca Al-Quran gara-gara ikut mengaji di masjid. Nah, kita diajarkan untuk memiliki adab ketika ke masjid. Salah satunya yang amat penting ialah membaca doa masuk masjid sesuai sunah dengan khusyuk. Berkenaan dengan lafazhnya bisa kita simak di bawah ini.

Latinnya :
ALLAHUMMAF TAHLII ABWAABA RAHMATIK.
Artinya:
” Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu “.
Amat pendek doanya. Tidaklah panjang lafazhnya. Sangat mudah untuk dihafalkan. Hampir tidak ada yang merasa sulit untuk menghafalkan doa tersebut. Yang perlu ditekankan adalah prakteknya atau pengamalannya. Inilah yang sangat penting. Hanya hafal namun tidak diamalkan rasanya tidaklah bagus.
Ini seperti pohon yang tak berbuah. Tahap awal untuk bisa rutin mengamalkannya ialah dengan mulai untuk membiasakannya. Bila langkah ini sudah berhasil maka kita tidak akan sulit dalam pengamalannya nanti. Di awal mulanya memang berat. Akan tetapi, setelah berhasil membiasakannya maka akan nikmat seterusnya. Proses pembiasaan sangat bagus bila dimulai semenjak usia dini. Tetapi bila pada usia tersebut belum dimulai maka bisa pula di jenjang usia dewasa bahkan usia tua.
Tidak ada kata terlambat dalam berbuat kebaikan dan amal shaleh. Membaca doa ini juga termasuk ibadah yang akan diberi pahala. Sampai di sini dahulu semoga memberi pencerahan dan manfaat bagi semua pembaca yang berbahagia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.