Padi menjadi komoditas pangan yang utama di negeri ini. Hampir semua orang menjadikannya bahan pangan yang mesti dimiliki. Bisa dengan membelinya di warung dan toko atau pun di pasar dan tempat lainnya. Bisa pula kita menaman padi di sawah karena kita berprofesi menjadi seorang petani. Hasil dari tanaman padi ini namanya beras. Barang berupa beras inilah yang menjadi komoditas yang amat laris di pasaran. Bagaimana tidak laris? Setiap orang membutuhkan beras untuk dimasak menjadi nasi. Sedang nasi adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat di negeri kita.
Beras dihasilkan oleh tanaman padi. Satu jenis tanaman yang amat terkenal di dunia. Khususnya di negara Indonesia. Tanaman padi umumnya ditanam di sawah. Lama atau umur dari tanaman padi ini umumnya tiga sampai empat bulan. Para petani dalam memanen biasanya harus bekerja ekstra. Ketika sudah masuk masa panen maka tidak boleh menunda untuk memanennya. Bila terlambat panen maka gabah atau butiran padi dari tanaman padi akan berjatuhan di sawah. Ketika gabah berjatuhan di sawah maka akan sulit untuk kita pungut. Padahal, butiran padi tersebut adalah hasil panen kita. Kita mesti mengumpulkan butiran padi tersebut sebagai hasil panen.
Untuk bisa mengumpulkan hasil panen maka kita harus merontokkan padi dari tanamannya. Meski kita gunakan alat untuk merontokkan padi. Baik dengan peralatan yang sederhana maupun yang menggunakan mesin. Secara sederhana, untuk merontokkan padi cuma dengan cara memukulkan seikat tanaman padi pada kursi atau bangku dari kayu. Di bawahnya diletakkan lembaran tikar atau apa saja agar bisa menampung butiran padi yang telah jatuh ketika dipukulkan. Bisa juga dengan membuat rangkaian alat sederhana dari kayu. Tetapi, tetap saja dengan memukulkan seikat tanaman padi itu ke rangkaian alat tersebut.
Untuk lebih efektif maka perlu menggunakan mesin perontok padi. Kalau merontokkan padi dengan cara sederhana yakni memukulkan seikat batang padi ke kursi atau bangku maka dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tumpukan hasil panen. Ketika saat panen sawah yang luasnya satu hektar bisa berhari-hari selesainya. Tentu ini kurang efektif dan efisien. Para petani akhirnya banyak yang lebih menggunakan alat berupa mesin perontok padi. Untuk membeli mesin perontok padi ini memang tidak murah. Bisa sampai beberapa juta harganya. Bagi para petani yang kecil tentu hal ini amat berat untuk dilakukan.
Untuk mengatasi problem tidak kuat untuk membeli alat perontok padi maka dicarilah alternatif lainnya. Pertama, sebagian kecil petani tetap menggunakan cara manual. Dengan cara memukulkan seikat demi seikat batang pohon padi tersebut. Untuk yang kedua, mereka akan memilih menyewa alat perontok padi. Dengan menyewa ini sangat disukai oleh para petani karena harga sewanya cukup terjangkau. Di samping itu, pekerjaan merontok padi dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat dan hasilnya pun sangat memuaskan.
Dari adanya banyak para petani yang akan menyewa mesin perontok padi tersebut maka kita bisa mengambil sebuah peluang usaha yang amat prospek ke depannya. Kita membuat usaha jasa sewa alat perontok padi. Peralatan tersebut nantinya akan kita sewakan kepada para petani yang membutuhkan. Kita sebaiknya tidak hanya memiliki satu mesin perontok padi. Setidaknya kita mempunyai dua atau tiga buah. Bila lebih banyak maka akan lebih baik. Jika suatu saat di masa panen yang bersamaan maka kita akan lebih banyak mendapat order. Harga sewa pun sebaiknya kita bandrol yang terjangkau bagi para petani. Jangan terlalu mahal. Kita tidak hanya memikirkan keuntungan materi berupa uang saja tetapi kita juga perlu membantu pekerjaan para petani.
